Riwayat pendosa menanam cinta Seiring langkah mulai lelah Menanti harapan pupus tak diarah Pun jauh dari kegelisahan pembawa resah Meniti rasa yang semakin memuncak Pun memupuk hingga raga tenggak arak Rasa manis yang menghilangkan jarak Gila hingga menipu otak Cinta pembawa petaka Mengaitkan dengan rindu terasa Menusuk dengan karang derita Terbakar hingga tersisa bara Mengapa aku rindu? Pada hati bertuan malu Yang tertawa mengarah palu Kepadaku yang perlahan remuk
Tak ada batu yang tak retak, karena semua akan hancur menjadi debu di kemudian.