Langsung ke konten utama

Sepucuk Surat Untuk Membela Indonesia di Tahun 2018 Dari Rakyat Indonesia

Gambar dari agolf.xyz


.Sepucuk surat untuk membela Indonesia di tahun 2018 dari rakyat Indonesia.



Teruntuk teman-teman di Indonesia. Teruntuk lapisan masyarakat Indonesia. Teruntuk atlet-atlet pahlawan Indonesia. Aku kirimkan sepucuk surat dari tanah jauh membawa ucapan yang tak dapat diungkapkan bibir.

18.8.18, bukankah itu adalah tanggal yang cantik seperti palindrome?

17.12.3, tanggal dimana aku menulis sepucuk surat ini dibantu dengan teknologi.

17.12.31, akhir tahun semakin dekat.

Apa artinya?

Kepada yang membaca surat terbuka ini, tanggal-tanggal di atas adalah ketikan jemariku yang menghitung. 28 hari menuju akhir tahun dan 8 bulan 15 hari menuju #AsianGames2018.

Harapan akhir tahunku begitu sederhana. Aku hanya berharap semangat dari rakyat Indonesia untuk #BelaIndonesia. Kita adalah #EnergiAsia yang sembunyi dalam waktu, tertidur dalam suar merah, dan mimpi dimalam berbintang. Saatnya Indonesia bangkit melalui dukungan kita semua.

Malam terakhir menulis sepucuk surat kuisi dengan menatap cahaya biru dalam kamar. Ketahuilah kita sempat dibodohi dan diberi obat tidur, dipermainkan dan disisihkan oleh para pejuang curang yang hanya duduk diam, tetapi kita Indonesia, kita adalah pejuang sejati yang menjunjung tinggi semangat perdamaian. Kita adalah merah putih yang hanya fokus pada satu tujuan, membanggakan Indonesia.

Ahh… Indonesia. Apa yang terlintas dalam benak kalian para teman sebangsa? Bukankah kita adalah bagian darinya? Lalu, akankah kita diam ketika Indonesia berjalan dibawah hujan? Tidak, bukan? Kita akan memayungi Indonesia dengan semangat kita yang berkobar dengan menjunjung tinggi perdamaian.

Ahh… Indonesia. Kita adalah masyarakat Indonesia, akankah kita menghancurkan event olahraga terbesar di Asia dengan tidak menaati aturan? Tidak akan. Kita tidak akan melakukannya. Sebagai masyarakat, kita harus mendukung Indonesia tanpa melanggar aturan yang telah ada. Dengan itu, kita akan lebih disegani dan dihormati sebagai supporter Indonesia yang akan membuat bangga negeri tercinta kita sendiri.

Ahh… Indonesia. Apa yang terlintas dalam benak kalian para atlet pahlawan? Bukankah satu kata itu akan ada dalam genggaman kalian? Bukankah dalam genggaman kalian ada 250 juta rakyat Indonesia yang menyorakkan semangat kepada kalian semua?

Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Kita satukan semangat untuk Indonesia. Kita satukan semangat untuk perdamaian. Masyarakat Indonesia menyatukan semangat untuk kalian para atlet pahlawan bangsa. Out of many, one, Indonesia. Unity in Diversity.

Kami, masyarakat Indonesia, akan berdiri tegak di belakang atlet-atlet Indonesia. Kami, masyarakat Indonesia, akan membela serta mendukung pahlawan bangsa. 250 juta untuk Indonesia.

Semangat perdamaian dalam perbedaan. Semangat bertanding untuk para peserta Asian Games 2018 dari rakyat Indonesia.

Salam perdamaian!!! Kami Energi Asia!!!


Instagram: @husnulhamir
Tagar: #RoadToAsianGames2018 #AsianGames2018 #DukungBersama #EnergiAsia #BelaIndonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laut Tak Mati

Ingatlah kalian akan gelombang Tinggi bagai sebuah gunung Yang menerjang batu karang Lalu pergi kemudian menghilang Ingatlah kalian akan ombak Menghantam negeri tercinta Sebagai bukti pembalasan Tuhan Atas segala hancurnya tindak Bukankan Tuhan sedang mengajar Akan arti dari sebuah kesabaran Melalui laut dengan asinnya Untuk kaum yang berpaling dari-Nya Ingatlah kalian akan lautan Yang dapat memberi nikmat Pun dapat menghancurkan Karena laut tak akan mati kepada-Nya

Mengapa Aku Rindu?

Riwayat pendosa menanam cinta Seiring langkah mulai lelah Menanti harapan pupus tak diarah Pun jauh dari kegelisahan pembawa resah Meniti rasa yang semakin memuncak Pun memupuk hingga raga tenggak arak Rasa manis yang menghilangkan jarak Gila hingga menipu otak Cinta pembawa petaka Mengaitkan dengan rindu terasa Menusuk dengan karang derita Terbakar hingga tersisa bara Mengapa aku rindu? Pada hati bertuan malu Yang tertawa mengarah palu Kepadaku yang perlahan remuk